Dunia sepeda

Balancing Bike – Sepeda tanpa pedal yang sedang trend.

Balancing bike punya bobot yang lebih ringan tapi sudah tidak bisa digunakan saat Si Kecil beranjak besar.

Sepeda tanpa pedal ini dipercaya baik untuk melatih keseimbangan dan kemampuan menyetir anak, sehingga anak nantinya dapat beralih ke sepeda roda dua dengan mudah.

Bagi penggemar balancing bike, sepeda anak dengan roda tambahan membuat anak hanya belajar mengayuh. Padahal, mengayuh diyakini dapat dipelajari dengan cepat dibanding keseimbangan.

Meskipun banyak kelebihan dan cukup populer belakangan ini, berdasarkan penelitian, penggunaan balancing bike ini ternyata terbilang sangat kurang di sebagian besar program pendidikan jasmani dasar.

Kelebihan Balancing Bike:

1. Berat

Balancing bike cenderung lebih ringan dibanding sepeda dengan roda samping. Selain karena material penyusunnya, juga karena komponennya yang minim. Jadi, balancing bike bisa dibawa sendiri oleh anak, sedangkan sepeda dengan roda bantu biasanya harus diambilkan oleh orang tua.

Balancing bike biasanya terbuat dari aluminium, kayu, baja dan plastik. Aluminium biasanya memberikan keseimbangan terbaik antara berat, kekuatan, dan daya tahan. Kesederhanaan balancing bike membuatnya lebih ringan dari pada sepeda dengan roda tambahan. Selain membuat mereka lebih mudah untuk dikendarai, juga berguna untuk dibawa oleh orang tua jika Si Kecil sudah cukup pandai bersepeda.

2. Manuver

Balancing bike memiliki bobot rendah, pusat gravitasi rendah, kesederhanaan dan kurangnya stabilisator berarti sepeda akan berbelok seperti di atas rel dan sangat menyenangkan bagi pengendara kecil. Artinya, balancing bike dapat digunakan di sebagian besar permukaan.

Dapat digunakan di permukaan miring tanpa masalah. Jika memiliki rem, akan lebih mudah untuk mengontrolnya di tanjakan daripada jika tidak memiliki rem. Karena sepeda keseimbangan bisa dibawa ke mana saja, mereka membantu mengembangkan rasa petualangan Si Kecil.

3. Sadel

Balancing bike dibuat rendah agar kaki anak bisa menapak saat ia duduk di sadel dan dapat berjalan serta berlari dengan mudah. Risiko anak jatuh menjadi rendah karena ia bisa menahan dirinya dengan mantap.

4. Kecepatan

Karena digerakkan dengan kaki sendiri, kecepatan balancing bike lebih terbatas dibanding sepeda biasa. Ini bisa menjadi nilai plus balancing bike karena orang tua tak perlu khawatir dan memegangi dari belakang untuk mengontrol kecepatan sepeda anak. Intinya, balancing bike tidak melaju terlalu cepat sehingga tidak akan terjadi tabrakan dalam kecepatan tinggi.

5. Keseimbangan

Balancing Bike adalah sepeda tanpa pedal. Untuk bergerak maju, anak mendorong dengan kaki mereka. Mereka biasanya memulai dengan berjalan sambil duduk di atas pelana, dilanjutkan dengan berlari kemudian meluncur dengan kaki di atas tanah. Begitu mereka bisa meluncur dengan kaki terangkat, mereka telah belajar menyeimbangkan dan siap untuk mulai mengayuh.

Dengan Balancing Bike, anak belajar menyeimbangkan dan menyetir terlebih dahulu, kemudian dapat melanjutkan mengayuh pada waktunya sendiri. Belajar mengayuh jauh lebih sederhana daripada belajar menyeimbangkan.

6. Jenis Ban

Balancing bike menggunakan ban karet atau ban busa EVA. Meskipun ban busa anti bocor dan ringan, ban tersebut cepat aus dan tidak memberikan banyak cengkeraman. Ban karet dengan selang udara memberikan bantalan yang lebih baik dan daya cengkeram yang lebih, sangat penting saat Si Kecil berbelok di tikungan.

[KOMENTAR DENGAN FACEBOOK] - Mari Kita Berdiskusi & memberikan komentar positif.

koesja

If You Think You Can Or You Can't You're Right

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker