Seorang anak kecil datang kepada saya, pakaiannya kumel khas anak2 yg hobi main kotor2an ditambah sedikit ingus di hidungnya yg kadang keluar masuk hidungnya…qiqiqi…
Dia bertanya sedikit memuji…mang, sepedana bagus amat, sabaraha duit? (Dengan logat khas sunda).
Saya hanya tersenyum bak mayang buah delima merekahhh ….haha (ini sih lebay)
Sedikit tersanjung dan mengingat masa lalu yang tak jauh berbeda dgn si anak tsb….
Si anak kecil tsb terus mengikuti gerak sepeda sambil ingin mendengar bunyi bel sepeda elektrik yg saya bunyikan…tittuitttt tittuuuiiittt…(sepeda saya memiliki 2 bel, bel elektrik [dgn menggunakan batere] dan bel klasik ), saya sendiri lbh suka bel klasik dari segi bentuk dan bunyinya, dan yg pasti ga pake batere (low cost).
Yessss…..ini bagian apresiasi saya kpd anak kecil yg biasanya bergumul sambil terpana melihat rombongan kami melintas…
Kami sempat melewati jembatan yang menghubungkan tunjung teja dan kolelet pamarayan…
Jembatan tersebut seperti masih baru dan terlihat kokoh dengan untaian tali besi yg menjuntai….
Hmmmm….ternyata agak bergoyang sedikit, ada sensasi tersendiri melewati jembatan ini…qiqiqiq (takut sih enggak cuma agak hororrrr hahaha…)
Hari ini (red. Minggu) kami sangat senang, karena bisa berkunjung ke rumahnya pak H. Ahmad Baedhowi (anggota Koesja juga)….selain karena bisa bersilaturahmi, karena kita dijamu yg luar biasa oleh pak haji….bacakan…ya bacakan…
Diawali dgn belah duren #eh….belah kelapa, on going…. bacakan ala botram (beralaskan daun pisan) diakhiri kopi hitam cap ‘tumbuk’ (asli ga pake campuran, petik sendiri tumbuk sendiri) maknyusssssss……..
Uenakkkkk tenan…nikmattttt…
Terimakasih kami haturkan, semoga koesja bisa saling mengenal, mempererat silaturahmi, saling berkasih sayang dan mengalirkan rizki yang tertunda…
Ini cerita kami di hari minggu…
Gallery :
