Agenda GowesBloginformasiKegiatan

MEREKA, KAMI DAN ANGPAU PUTIH

                Pada petang yang mengiringi rintihan hujan,  kekhawatiran kami selaku panitia bakti sosial santunan anak yatim KOESJA begitu tinggi. Sambil menata bingkisan yang hampir selesai, kami bekerja sepenuh hati, hiruk pikuk menyelesaikan tugas kami. Ya,,,,di kedai sop duren pasar harendong kami bergelut dengan tugas kami. Ada yang sibuk memasukkan beras, minyak, gula, ada juga yang membungkus nasi layaknya pelayan restoran berkelas. Saya sendiri sedang menggoreng ayam ala KFC. Laksana chef handal yang bergelimang resep, saya pun menyelesaiknnya dengan taktis. haha…

            Sore mulai memudar, rintik hujan pun mulai reda. Ada sebagian teman – teman panitia yang bertugas membersihkan panggung dan menyiapkan segala sesuatunya di Kantor Kecamatan Jawilan. Panggung di kecamatan ini dibuat permanen, beralaskan keramik, beratapkan polycarbonate dengan ditopang tiang – tiang besi, memang dipergunakan untuk acara – acara di kecamatan. Panggung yang akan kami pakai untuk acara ini terletak persis di depan area kecamatan, backwall nya menempel pada pagar, dihadapkan pada lapangan yang cukup luas. Di depan panggung ini terpasang tenda untuk anak yatim dan tamu undangan lainnya. Alhamdulillah…tenda yang kita gunakan disewakan secara Cuma Cuma alias gratis, hanya biaya pasang yang ditanggung oleh kami.



            Jam dinding menunjukkan pukul 15.45, kamipun bergegas segera berkumpul di kantor kecamatan. Panitia yang berada di Kedai Sop Duren Pasar Harendong bersiap – siap mengangkut perlengkapan dan peralatan beserta bingkisan untuk santunan anak yatim. Ketua pelaksana, M. Rohyadi (biasa dipanggil ‘kang Odit’), mengatur semuanya secara detail. Dari hal – hal kecil sampai yang besar dia kerjaakan dengan senang hati. Tak lupa Ketua Koesja, A. Ropiudin (biasa dipanggil ‘kang Ropi’), yang ekstra kerja keras, siang malam memikirkan acara ini. Dengan lincahnya, kang Ropi wara – wiri yang tak kenal Lelah. Antusiasme mereka berdua sangat luar biasa, membuat kami termotivasi untuk memberikan yang terbaik dalam acara ini.



“Bijak untuk diingat, antusiasme itu menular bung…!” Antusiasme lebih menular dibandingkan penyakit flu; demikian pula sikap acuh tak acuh dan tidak adanya antusiasme. Anda tidak akan bisa meyakinkan sesuatu kepada orang lain sebelum Anda sendiri mempercayainya.

Percaya diri membiakkan percaya diri. Sama seperti Anda bias membuat orang lain merasa antusias dengan antusiasme Anda, Anda bias membuat orang lain percaya pada Anda bila Anda bertindak dengan penuh keyakinan. Suatu kenyataan yang menyedihkan tetapi benar ialah bahwa banyak orang dengan kemampuan biasa – biasa saja ternyata bisa jauh lebih maju disbanding orang – orang yang mempunyai bakat yang luar biasa, karena mereka tahu cara bertindak dengan penuh keyakinan. (dikutip dari buku “The Art Of Dealing With People” karya Les Giblin)

            Entah bagaimana acara tersebut dimulai, saya yang masih dibalut celemek apron berwarna hitam berlumuran tepung bergegas untuk bersih – bersih. Setelah selesai mandi, sholat ashar, dan memantaskan diri dengan pakaian gamis berpeci hitam, saya meluncur ke tempat acara. Ternyata acaranya sudah mulai, sedang ada sambutan dari Pembina Koesja, Dr. Sirojudin Al-Farisiy, M.Pd.. saya pun memilih untuk duduk di saung dekat musholla Kecamatan.

            Sore ini begitu indah, melihat banyaknya tamu yang datang. Anak – anak yatim yang sedari jam 4 sudah berkumpul, anggota koesja yang ikut berpartisipasi meramaikan acara ini, dan warga sekitar kecamatan banyak yang datang untuk melihat acara ini. Ramai sekali……! Sambil duduk merebah, melihat acara yang begitu meriah, saya pikir ini adalah acara yang luar biasa, membangkitkan jiwa – jiwa sosial diantara sesama.



            Setelah beberapa susunan acara terlaksana, tibalah saatnya pembagian bingkisan dan santunan. Bingkisan yang diberikan kepada setiap anak yatim berupa: 2,5 kg beras kualitas premium, 1 kg gula, 1 liter minyak goreng kemasan, 2 bungkus mie instan, paket nasi + fried chicken, dan snack untuk berbuka. Sedangkan santunan berupa uang Rp 100.000.

            “Baru datang pak?” tanya kang Ropi seraya menghampiri saya.

            “dari tadi mas!” jawab saya. Lalu kang Ropi menyuruh saya untuk ke depan panggung bersama rekan panitia lainnya. Tetapi saya memutuskan untuk tetap duduk di pojok dekat musholla bersama anggota koesja lainnya, Pak Ifay dan Pak Yunus.

            “Pak, angpau nya dimana?” tanya kang Ropi.

        “Astaghfirullahal adziim…..! lupa saya, tertinggal di rumah” sergah saya sambil beranjak dari tempat duduk. Ggggrrhhhhhh…..Sambil tergesa – gesa, saya mempercepat langkah saya. Kang Ali Hasan (anggota koesja dari Kecamatan Kopo) meminjamkan motornya untuk mengambil angpau putih tersebut. Ssssssiaaatttt…. Gas pun ditarik sekencang mungkin sambil meliuk – liuk di jalanan bak Valentino Rossi mengejar garis finish. Sesampai di rumah, saya pun langsung menemukan angpau putih tersebut di dalam kamar. Ya,,,, angpau tersebut berwarna putih, berukuran besar, dengan kop bertuliskan Bakti Sosial Santunan Anak Yatim KOESJA. Angpau putih ini berisi uang Rp 100.000 berjumlah 100 angpau. Angpau putih ini sudah dibagi ke dalam 9 desa, yang diikat dengan karet, masing – masing 10 angpau kecuali untuk Desa Majasari yang notabenenya tempat domisili kantor kecamatan dianggarkan 20 angpau.

            Hampir 10 menit berlalu, akhirnya saya bisa sampai ke tempat acara.

            “ini mas angpaunya!” sambil menyerahkan angpaunya ke kang Ropi.

            Senjapun mulai hadir, akhirnya acarapun telah usai sesuai dengan rencana awal. Dari 100 undangan yatim, hampir 100% datang. Para tamu undangan pun datang. Anggota Koesja yang berjumlah sekitar 100 orang, hampir 70% hadir dalam acara tersebut. Semuanya dimudahkan dan dilancarkan. Dari anggaran yang direncanakan, kami mendapatkan surplus 2,1 juta rupiah, yang kemudian disalurkan kepada anak yatim yang lain di tiap desa tanpa ada bingkisan.



            Kami ucapkan banyak terimakasih kepada donatur, anggota KOESJA, Bapak Camat Jawilan, dan masyarakat Jawilan atas sumbangsihnya, dukungannya hingga acara ini terlaksana. Mohon maaf kepada semuanya apabila kami selaku panitia belum bisa memenuhi semua harapan para pihak. Kesempurnaan hanya milik Allah, kami sudah berusaha untuk melakukan yang terbaik. Mudah – mudahan acara sejenis berikutnya lebih terstruktur, sistematis dan massif.

“Tassyakur binni’mah” sebagai rasa syukur kami atas nikmat yang diberikan, kami buat setransparan mungkin dengan tujuan agar bisa menstimulus dan memotivasi orang lain untuk menyalurkan kebaikannya. Fastabiqul khoirot…

Dan ini bagian dari syi’ar kami.

#salam dua pedal

#Koesja_lajubae 

[KOMENTAR DENGAN FACEBOOK] - Mari Kita Berdiskusi & memberikan komentar positif.

heriyana

Hidup itu ibarat gowes, melelahkan tapi indah dan mengindahkan

Related Articles

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker