Koesja. Jumat, 30 Maret 2018. Krang kring krang kring bunyi notifikasi Group Whatasapp Komunitas Sepeda Jawilan (Koesja) – * yang ingin bergabung silahkan diklik tautannya ya … 8 Orang memastikan gowes bareng (Pak Azizi, Pak Heri, Pak Mahdi, Kang Asep, Kang Odit, Ust. Mahfud, Kang Angga, Ropi).
Menuggu Tuan Rumah Juragan Kedai Sop Duren Keluar Kandang (Maklum semalem itu adalah Malam Jumat huaaa).
Route Kali ini adalah Kedai Sop Duren – menuju perkebunan jagung di daerah pagintungan, melalui hiruk pikuk pasar harendong (jumat), 7 sepeda meluncur menjemput sang Ajengan (Ust. Mahfud).
Harendong – Haurdapung track beton lumayan untuk pemanasan. Memasuki Haurdapung jalan lumayan Rusak. Seharusnya jika kami mengambil route ke arah cibogo (Route Titik Hijau) Jalan sudah di cor dengan trek alam yang lumayan segarr … Next Time kita via jalur hijau !
Jalur yang terputus itu tidak terbaca om google … takut amblas kali mobil google nya ….
- Seakan kembali ke habitat sepeda gunung …
- Koesja seperti menemukan jalur pribadi … semoga !
Untuk sampai ketempat ini, kami harus rela melaju sepeda kami diatas kontur jalan tanah yang rusak bekas di lalui tractor perkebunan, tapi serusak apapun itu terbayar oleh indahnya landscape kebun jagung yg luas …
Memang ini bukanlah Track terbaik yang kami punya, tapi disini kami bisa berbagi tawa, menghilangkan rasa penat setelah sepekan beraktivitas ….
Jika boleh dikatakan ini adalah Rest Area Sebelum kami memasuki perkampungan, setelah berjibaku dengan trek tanah, rasanya selonjoran adalah posisi yang sangat di nantikan.
Komunitas Sepeda Jawilan (Koesja), saat ini mungkin hanya sebuah wadah goweser jawilan yang ingin bersama sama berkumpul dalam 1 hoby yang belum bisa memberikan kontribusi nya untuk masyarakat, tetapi minimal kami bisa memutar roda dengan pedal kami berbarengan dengan memutar roda ekonomi masyarakat kecil yang berjualan di jalur yang kami lalui, hatur nuhun ka Ibu-ibu … Ketoprakna … Mantapppp !!!
Salam 2 Pedal !
