Cerita SepedaDunia sepedaLife StylePerjalanan

Cerita Sepeda : Kayuhan Hampa Dalam Tabir Kerinduan (By. Masno 99)

Saat itu, ku melihat kang odit membawa sepeda ke kantor kecamatan Jawilan dalam rangka tugas sebagai penyelenggara pemilukada pemilihan bupati serang pada tahun 2015. Sekilas saya ngobrol dengan kang odit tentang bersepeda, apa enaknya bersepeda? Apa kegunaannya? Kitakan sudah tua ko masih bersepeda?.

Tak luput pula harga sepeda masuk kedalam obrolan kami yang menurut saya sangat Fantastik harganya, waw luar biasa kang odit memberikan arahan dan pecerahan tetang sepeda. Dengan harga bervariasi sesuai tipe-tipe dan merek sepeda yang beredar di Indonesia khususnya. Saat itu hanya tinggal sebuah obrolan yang berlalu tanpa meninggalkan kesan yang menggoda.

Seiring perjalanan tahun 2017 saya mulai tertarik terhadap sepeda, karena pemikiran kecil saya saat itu merasa diri tak pernah olahraga ada baiknya saya ikut gabung dalam komunitas koesja dengan syarat anggota harus punya sepeda. Akhirnya saya memberanikan diri untuk membeli sepeda kala itu langsung saya didampingi kang odit bersama neng iis membeli sebuah sepeda bermerek polygon dengan tipe cascade 4 ya lumayan standar untuk kelas seperti saya yang penting bisa berolahraga dengan baik.

Awal bersepada terasa cape, berat seolah punya beban tinggi badan tidak karuan. Tapi, saat saya mengeluh kang odit yang memberikan arahan cara bersepada dengan baik yaitu beliau berkata : Odit: ” posisi jok diukur dengan tangan di julurkan sampai jari ke posisi sebelum pengayuh sambil dipraktekan, lalu dalam mengayuh sepeda memakai ujung kaki jangan tengah kaki berada di pedal akan tetapi ujung kakinya yang berada di pedal, itu tidak memudahkan kita cape pungkas odit”.

Saya cuma bilang : Ya…. Ya… Ya… Kemudian saya mencobanya benar-benar luar biasa memang meringankan beban tubuh yang kita miliki. Dari situ saya makin semangat bersepeda, terus dan terus berlatih setiap hari minggu bersama kang odit, kang oyat, kang pikih dan senior -senior koesja yang lainnya yang tentunya sang ketua kang ropi, ustd mahpud, kang heri dll.

Salam dua pedal… satu sepeda sejuta saudara, waktu begitu cepat berlalu komunitas aku tinggalkan demi meraih sebuah cita untuk mengikuti pendidikan di Univeritas Indraprasta PGRI saya tak pernah mengikuti kegiatan ataupun sekedar bersepeda focus pada pnyelesaian pendidikan. Badan terasa berat kembali keluhan badanpun makin terasa, tidak seperti saat bersepeda walaupun badan terlihat gemuk tapi sangat terasa enteng.

Memang bersepeda itu gampang² susah layaknya anak kecil yang bersepeda hanya sekedar senang bisa mengayuhnya dengan lincah, ternyata dibalik kayuhan yang ringan,berat itu mengandung sejuta makna. Sehat tubuh kita, tambah saudara yang merak tunjukan dalam bentuk solidaritas kekeluargaan dalam sebuah komunitas koesja.

Aku bangga sebagai anggota koesja

Aku rindu kalian.

By.
Masno 99
18 Desember 2020

[KOMENTAR DENGAN FACEBOOK] - Mari Kita Berdiskusi & memberikan komentar positif.

koesja

If You Think You Can Or You Can't You're Right

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker